Sudah menjadi rahasia umum dalam proses pembuatan surat administrasi kewarganegaraan (KTP, Akta Kelahiran, Surat Ketengan Tidak Mampu,dan lainnya) seringkali terjadi penyimpangan yang dianggap hal biasa bagi sebagian masyarakat karena telah mendarah daging. Pada
dasarnya hal itu merupakan sebuah tindak pidana korupsi.
Kenapa?
Karena pembibitan korupsi di Indonesia sangatlah baik.
Hal-hal yang sering dikeluhkan masyarakat terhadap proses pelayanan publik, khususnya mengenai masalah pembuatan kartu keluarga, adalah sebagai berikut:
1. Terjadinya Diskriminasi dalam Memberikan Pelayanan
2. Sering Terjadinya Pungli
3. Tidak
Adanya Kepastian
Hal-hal yang harus
dilakukan untuk memperbaiki pelayanan publik, khususnya pembuatan KK, diantaranya:
1. Memperbaiki Sistem Rekrutmen
2. Memberikan Sanksi yang
Tegas
3. Mempermudah Proses
4. Pelatihan dan Pendidikan Berkala
Pemerintah juga harus melakukan pendidikan dan pelatihan secara berkala bagi aparatur pemerintahan, sehingga memiliki kapabilitas dan profesionalitas tinggi dalam melayani masyarakat.
Lalu bagaimanakah cara melakukan deteksi dini untuk kasus korupsi di bidang pelayanan publik tersebut?
Pengertian
deteksi
dini
adalah
sebuah
proses pengungkapan
kemungkinan
terjadinya
suatu
hal. Jika
diibaratkan
korupsi
itu
adalah
penyakit
maka
diperlukan
deteksi
dini
untuk
mencegah
agar penyakit
tersebut
bisa
diobati
sebelum
menyebar.
Perlu
diketahui
bahwa
korupsi
itu
bukan
hanya
dalam
bentuk
mengambil
yang bukan
haknya
contoh
uang
rakyat,
tetapi
masih banyak
hal
lain yang termasuk korupsi seperti tidak bekerja secara maksimal, meninggalkan kantor tanpa alsan yang jelas pada jam kerja, menukar kembalian uang dengan permen, tidak melayani masyarakat dengan baik, hal tersebut mungkin dianggap biasa-biasa saja namun perlu diketahui itu sudah termasuk tindak korupsi.
Sebelum
tindakan-tidakan
diatas
menyebar
menjadi
budaya
atau
kebiasaan,
marilah
kita
mendeteksi
dini
apa
saja
yang termasuk
tindakan
korupsi.
Sebenarnya apakah yang menjadi faktor sehingga muncul korupsi di bidang pelayanan publik?
Selain dari faktor greeds,
opportunities, needs,
dan
exposure, ada faktor penyebab korupsi yang lain diantaranya:
1. Iman Yang Tidak Kuat (Iman yang lemah)
2. Lemahnya penegakan hukum
3. Kurangnya Sosialisasi dan Penyuluhan kepada Masyarakat
4. Desakan Kebutuhan Ekonomi
5. Pengaruh Lingkungan
Lantas bagaimana cara mengatasinya?
1. Memperkuat
iman.Selalu
merasa
bersyukur
dengan
apa
yang kita
punya.
2. Menjunjung
tinggi
integritas.Jangan
mudah
terpengaruh
dengan
lingkungan.
3. Mengarahkan
keluarga
kita
untuk
tidak
hidup
bermewah-mewah
dan
belajar
untuk
tidak
selalu
menuntut
hak.
4. Selalu
ingat
bahwa
masih
ada
kehidupan
selanjutnya
di akhirat.
5. Berani
untuk
mengatakan
tidak
untuk
korupsi
Yang terakhir apakah ada solusi dari penulis pribadi untuk menghindarinya?
- Solusi untuk tindak korupsi dimulai dengan langkah awal dalam memilih pemimpin dan calon aparat pemerintahan, pilih pemimpin yang jujur, amanah, dan tidak fake, maksudnya hanya terlihat baik dalam pencitraan saja, cermati dalam memilih pemimpin!
- Memperkuat undang-undang dalam pelaksanaanya harus secara tegas, diperlukan orang-orang yang “tega” dalam menegakkan hukum dalam upaya pemberantasan korupsi.
- Mengoptimalkan kinerja badan yang dibentuk dengan tujuan pemberantasan korupsi.
- Memperkuat iman dan membudayakan malu.
- Hukuman yang bersifat jera
1 komentar:
As stated by Stanford Medical, It's indeed the SINGLE reason this country's women get to live 10 years longer and weigh an average of 42 pounds lighter than us.
(And really, it really has NOTHING to do with genetics or some secret diet and absolutely EVERYTHING related to "HOW" they eat.)
P.S, I said "HOW", not "WHAT"...
Tap on this link to discover if this little questionnaire can help you decipher your true weight loss possibilities
Posting Komentar